Saturday, February 13, 2010

Semester 8 and beyond…

Baru bisa (baca: niat) bikin postingan blog lagi setelah sekian lama nih. Sayang juga ya melihat blog kepunyaan sendiri ga keurusan..

Saat ini gue sedang menduduki semester 8. Ini adalah semester terakhir gue di ITB. Amiin.. Kenapa mesti amin? Karena kita harus bersyukur bisa lulus tepat waktu.. Juli atau maksimal Oktober. Sebenernya sih gue tidak nafsu-nafsu amat ngejar juli. Tapi entah kenapa ada semacam paradigma di orang-orang sekitar bahwa lebih cepat lulus lebih baik. Iya sih, lulus berlama-lama memang menghabiskan waktu dan biaya..

Seorang senior gue pernah bilang bahwa yang penting adalah bukan lulus secepat-cepatnya, tetapi luluslah tepat pada waktunya. Apa itu “tepat pada waktunya”? Maksudnya adalah,  “sudah siap jadi seorang sarjana”. Siap menghadapi kompleksnya dunia di luar sana. Kalau kita belum siap, mending cari bekal lebih banyak lagi sebelum lulus (bukan berarti lulusnya sengaja dilama-lamain juga lho).. Begitulah pesan mendalam nan inspiratif dari kawanku tersebut.

Ya, gue setuju dengan pernyataan tersebut. Saya pingin berbagi cerita nih. Ada beberapa banyak temen gue yang cum laude (maklum, jurusan freak). Dan mereka memang orang-orang oke punya, pintar-rajin-disiplin-pekerja keras-jujur-and a little bit of luck. Di mata gue, mereka adalah orang-orang yang kemungkinan besar akan berhasil setelah mereka angkat kaki dari sini. Mungkin loh, tapi siapa tahu? Dan beberapa dari antara mereka sudah punya bayangan kedepannya akan bekerja di mana. Tawaran pekerjaan berdatangan. Mmm..

Sementara gue? Jujur, gue sama sekali tidak punya bayangan akan apa yang bakal terjadi dengan kehidupan gue 6 bulan lagi, 10 bulan lagi, setahun lagi, 5 tahun lagi. Who knows? Dan gue cuma bisa bilang bahwa hanya Tuhan yang tahu. Gue sebagai manusia biasa cuma bisa berharap dan berusaha, juga berdoa tentunya. Tentunya yang bisa gue lakukan saat ini adalah menjadi pribadi yang lebih baik. Menjalani semester 8, semester terakhir ini dengan baik. Karena kita tidak bisa melihat masa depan, jalanilah saat ini dengan sebaik-baiknya. Inget quote di film Kung-Fu Panda? “Today is a gift, that’s why it’s called present

Jadi apakah dengan “tidak jelasnya” masa depan ini berarti bahwa gue belom siap lulus? Nggak juga dong.. Ditengarai kaburnya bayangan akan masa mendatang, gue pribadi merasa yakin kalau gue udah siap lulus & siap bekerja. Persis seperti spanduk2 di jalanan sana yang bertuliskan, “Kulia di **** lulusannya mudah & siap bekerja! Kuliah? *** aja!” Yoi!!!!

Btw, kamu pingin ngapain abis dari ITB? Kerja ato nggak beasiswa S2 di luar *jawaban standar anak tingkat 4*

Sekarang kan semester 8. Ngapain aja? Masih kuliah nggak? Semester 8 mah main-main & bersenang-senang dong!! *menurut lo??!?* Tentunja sedang sibuk Tugas Akhir. Kuliah juga masih lah meskipun sksnya tinggal dikit.. Gue saat ini ngambil 14 sks, tapi temen gue ada yg cuma ngambil 4 sks (tinggal TA doang).. Salut!

14 sks? apa aja? TA II, kapsel, jarkomdat, jaran, medan II.. Milih2 sks ini pun setelah 3 minggu seat-in di mana2 dan masih ragu hingga kemaren.. Tadinya mo ngambil macem2 & nyuci2 yg lain juga.. Tapi gue sadar potensi dan kemampuan manajemen waktu, jadinya “cuma” ngambil 14 sks deh..

TA-nya tentang apa? Tentang image processing. Ntar deh, gue sebenernya pingin ngepost tentang image processing ini.. Maybe next time..

IP lo berapa? ada deh..

Hehe. Mo bikin PR jaran nih.. hoahm.. Latter!!

Tuesday, February 9, 2010

The Book Off

“The act of getting a book out on the train, tube bus or plane in order to avoid talking to the person next to you. Substitutes include a newspaper, phone or iPod.”

Example in sentences:

Person one: "Blablabla isn't the weather terrible blablabla"
Person two: (gets book out thus giving Person one "The book off")
Person one stops talking.

from the ultimate slang resource on the web, urbandictionary

Hah! gue bahkan bisa lebih jutek dari ini >:p