Sunday, November 1, 2009

The Essence of Technical Reporting

Sejak jadi asisten praktikum RE, gue mulai 'ngeh' terhadap pentingnya kemampuan berbahasa untuk dimiliki seorang engineer. Terutama dalam hal penulisan laporan. Kemampuan untuk berkomunikasi melalui tulisan (laporan) sangat penting dan berguna nantinya, terutama di dunia kerja & riset.

Di labdas, laporan praktikum yang dibuat harus mengikuti standar pembuatan laporan IEEE. Silakan googling kalo pingin tau format IEEE itu seperti apa. Ato bisa liat template yang digunakan oleh labdas di web labdas.

Laporan

Kira-kira format IEEE tuh begini lah ya...

Sesudah beberapa kali memeriksa laporan praktikum, gue menemukan fakta menarik. Pintar secara akademis tidak berarti kemampuan berbahasanya baik. Padahal hasil praktikumnya oke, tapi kok laporannya? Rata-rata hal ini gue amati dari bagian analisisnya: ada yang analisisnya kurang kena, kata-katanya diulang-ulang, bertele-tele, pemilihan kata-katanya kurang tepat, struktur kalimat yang masih amburadul, bahkan ada yang - cukup parah - analisisnya cuma 1 paragraf, dan intinya nggak kena pula. Misal:

"Jadi berdasarkan data-data diatas dapat disimpulkan bahwa percobaan berlangsung dengan baik. Namun ada beberapa kesalahan yang kemungkinan disebabkan karena kesalahan alat ukur & pembacaan data yang tidak akurat"

Kira-kira isi analisisnya hanya seperti itu deh. Yahaha.. please "ngemeng"nya kreatif dikit lah~ Jelasin kek apa itu "berlangsung dengan baik", mengapa hasil percobaan bisa seperti itu, yang salah kira-kira hasil benernya seperti apa, comot teori dari sadiku, kaitkan dengan kuliah RE, dsb.

*Hadooh, gue sok-sok mengkritik begini. Padahal belom tentu juga gue adalah seorang pembuat laporan yang baik -_-!!*

Yah, intinya posting ini cuma untuk mengingatkan gue dan kita semua supaya selalu belajar berusaha menulis makalah teknis dengan baik: to the point, analitis, enak dibaca, & memakai tata bahasa yang benar.

Eh, kok gue jadi inget TA yah? -_-!!

Technorati Tags: ,,,,,

No comments: